Developmental Dysplasia of the Hip (DDH) adalah kelainan dislokasi kongenital pada sendi hip. Terjadi 1 di antara 1000 kelahiran hidup. Kepala femur keluar dari acetabulum/ socket-nya, bisa partial atau komplit.
Faktor Risiko
- anak sulung, terkait keadaan rahim yang baru pertama kali mengandung sehingga keadaannya masih belum maksimal untuk pergerakan fetus di dalam rahim. Oleh karena itu, perkembangan sendi hip juga terganggu.
- presentasi bokong, terkait pergerakan intrauterin.
- riwayat pada keluarga terkait penyakit serupa atau penyakit ligamen yang sangat lentur/ fleksibel.
Gejala dan tanda
- kaki yang mengalami dislokasi terlihat lebih pendek.
- kaki yang mengalami dislokasi juga terlihat memutar keluar/ eksorotasi.
Prosedur Diagnostik
- x-ray
- usg
- CT Scan
- MRI
Terapi
Tujuan terapi adalah untuk mengembalikan keala femur kembali ke socket-nya sehingga hip dapat berkembang secara normal.
Opsi terapi:
Tujuan terapi adalah untuk mengembalikan keala femur kembali ke socket-nya sehingga hip dapat berkembang secara normal.
Opsi terapi:
- pemakaian Pavlik harness, dipakai pada bayi maksimal umur 6 bulan. 3 minggu full-time, 3 minggu berikutnya part-time (12 jam). Cek dengan x-ray atau usg bila sudah 6 minggu.
- traksi, dipakai kira-kira 10-14 hari.
- casting/ gips dan bedah, bila cara-cara di atas masih belum berhasil atau umur bayi sudah mencapai 2 tahun. Dengan closed reduction. Bila berhasil, dilanjutkan dengan pemasangan casting/ gips khusus (Spica Cast) yang dipakai 3-6 bulan untuk mempertahankan posisi hip. Tiap minggu diganti untuk memberikan fisik bayi tumbuh dengan normal dan untuk mengecek rigiditas gips. Fisioterapi juga diterapkan.
Sumber : http://www.chkd.org/healthlibrary/content.aspx?pageid=P02755
Tidak ada komentar:
Posting Komentar