Selamat Datang di MEDICAL

Jumat, 28 Januari 2011


FOBIA

Fobia adalah (irrational fear, not extreme fear), suatu perasaan cemas yang berlebihan (cenderung panik), tidak beralasan, tidak rasional, terhadap suatu situasi atau objek.

Bila penderita melihat/mengalami situasi atau objek tersebut, penderita akan mengalami serangan panik dan muncul gejala-gejala autonom, seperti detak jantung yang meningkat dan berkeringat banyak.

Fobia biasanya diawali dengan adanya suatu trauma terhadap objek atau situasi tersebut.

Epidemiologi: 1/10 orang, dengan wanita sedikit lebih banyak dari pria. Biasanya mulai muncul pada saat anak-anak atau remaja, dengan 20% hilang dengan sendirinya.

Berdasarkan DSM-IV-TR gejala dari fobia adalah (1) Ketakutan yang berlebihan, tidak beralasan, dan menetap yang dipicu oleh objek atau situasi; (2) Keterpaparan dengan pemicu menyebabkan kecemasan intens; (3) Orang tersebut menyadari ketakutannya tidak realistis; (4) Objek atau situasi tersebut dihindari atau dihadapi dengan kecemasan intens.

Macam-macam fobia:
  1. Agora fobia (phobic anxiety state ) merupakan jenis fobia tersering dan tersukar untuk diatasi dokter, dan sering membutuhkan perawatan rumah sakit apabila terlalu hebat rasa takutnya sehingga membuat penderita tidak dapat melakukan apapun. Fobia ini sering terjadi pada wanita, biasanya setelah pubertas ( 15-35 tahun ), biasanya ditandai dengan ketakutan untuk :
    - pergi sendiri
    - perjalanan
    - ruang yang terbuka
    - keramaian / tempat-tempat umum misal : pasar, banyak orang.

    Akibat fobia tersebut, penderita menjadi terpaku di rumah.

  2. Fobia sosial adalah orang yang takut pada aktivitas sosial karena takut akan terjadinya rasa canggung dan cemas pada waktu makan, minum, berbicara di depan umum maupun dalam menghadapi orang dengan jenis kelamin lain. Rasa takut ini berlainan dengan rasa takut pada orang banyak seperti agora fobia dimana takut mengenai jumlah orang bukan perorangan yang memperhatikannya seperti fobia sosial. Fobia ini sering mengenai remaja, dimana frekuensinya sama antara wanita maupun pria. Fobia sosial biasanya disertai harga diri yang rendah dan takut untuk dikritik.

  3. Fobia khusus adalah fobia yang terbatas pada situasi atau objek yang spesifik, misalnya : tempat tinggi, petir, guntur dll. Fobia ini biasanya timbul pada masa kanak-kanak atau dewasa muda dan menetap sampai puluhan tahun bila tidak diobati.

Banyak hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi fobia yang ada, dimana intinya segala tindakan yang ada dilakukan untuk menghilangkan ketakutan, antara lain :

  1. Psikoterapi baik secara perorangan maupun berkelompok. Tujuan dari terapi ini memberikan bantuan dan dukungan agar ia dapat menghilangkan rasa cemas dan takutnya.
  2. Psikoanalisa agar penderita dapat menggali penyebabnya sehingga dapat menghilangkan fobia tersebut, akan tetapi hal ini membutuhkan waktu yang amat panjang.
  3. Desensitisasi. Prinsip dari terapi ini adalah dengan mendekatkan benda atau keadaan yang menakutkan pada penderita mulai dari yang ringan hingga yang paling menakutkan sehingga penderita lambat laun akan hilang rasa takutnya.
  4. Pembanjiran/flooding. Prinsip dari terapi ini sama dengan desensitisasi, hanya dimulai dari yang paling menakutkan hingga yang paling ringan sehingga diharapkan rasa takut itu akan hilang dengan sendirinya seiring dengan keyakinan penderita.
  5. Terapi kimiawi dengan memberikan obat anti cemas atau penenang ringan tetapi harus sesuai dengan indikasi dokter.
  6. Terapi relaksasi dan HYPNOSIS (HYPNOTHERAPY). Tidak seseram yg dibayangkan banyak orang. Dalam hipnoterapi klien diberi sugesti positif. Klien dibawa ke alam bawah sadarnya untuk mengingat dan merasakan kembali urutan kejadian sebelum sampai sesudah gejala fobia itu muncul. Setelah itu, klien membayangkan hal-hal yang lucu buat klien, misalkan kartun. Nah, hal-hal yang lucu tersebut klien aplikasikan atau klien imajinasikan ke hal-hal yang klien takuti berlebihan tersebut (diasosiasikan).
Sumber: disarikan dari beberapa sumber.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar