Selamat Datang di MEDICAL

Selasa, 17 Mei 2011

Jadwal Imunisasi Indonesia



Jadwal imunisasi adalah informasi mengenai kapan suatu jenis vaksinasi atau imunisasi harus diberikan kepada anak.
Jadwal imunisasi suatu negara dapat saja berbeda dengan negara lain tergantung kepada lembaga kesehatan yang berwenang mengeluarkannya.


Berikut ini adalah jadwal imunisasi anak rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Periode 2003 (revisi September 2003):

Program Pengembangan Imunisasi (PPI, diwajibkan):

Hepatitis B umur 0, 1, dan 6 bulan
Polio umur 0, 2, 4, 6,18 bulan, dan 5 tahun
BCG umur 0-2 bulan
DTP umur 2, 4, 6, 18 bulan, dan 5 tahun, serta 10 tahun untuk dT atau TT
Campak umur 9 bulan dan 6 tahun (SD kelas 1)/ MMR

Keterangan jadwal imunisasi rekomendasi IDAI, periode 2003:

Hepatitis B

HB-1 harus diberikan dalam waktu 12 jam setelah lahir, dilanjutkan pada umur 1 dan 6 bulan. Apabila status HbsAg-B ibu positif, dalam waktu 12 jam setelah lahir diberikan HBlg 0,5 ml bersamaan dengan vaksin HB-1. Apabila semula status HbsAg ibu tidak diketahui dan ternyata dalam perjalanan selanjutnya diketahui bahwa ibu HbsAg positif maka masih dapat diberikan HBlg 0,5 ml sebelum bayi berumur 7 hari.
HB-2 diberikan pada umur 1 bulan, interval HB-1 dan HB-2 adalah 1 bulan.
HB-3 diberikan umur 6 bulan. Untuk mendapatkan respons imun optimal, interval HB-2 dan HB-3 minimal 2 bulan, terbaik 5 bulan.

Polio

Polio-0 diberikan saat kunjungan pertama. Untuk bayi yang lahir di RB/RS polio oral diberikan saat bayi dipulangkan (untuk menghindari transmisi virus vaksin kepada bayi lain).
Polio-1 dapat diberikan bersamaan dengan DTP-1.
Polio-2 diberikan bersamaan dengan DTP-2.
Polio-3 diberikan bersamaan dengan DTP-3.
Polio-4 diberikan bersamaan dengan DTP-4.
Polio-5 diberikan bersamaan dengan DTP-5.

BCG

BCG dapat diberikan sejak lahir. Apabila BCG akan diberikan pada umur > 3 bulan sebaiknya dilakukan uji tuberkulin terlebih dahulu dan BCG diberikan apabila uji tuberkulin negatif.

DTP

DTP-1 diberikan pada umur lebih dari 6 minggu (biasanya 2 bulan), dapat dipergunakan DTwP atau DTaP.
DTP-2 (DTwP atau DTaP) diberikan umur 4 bulan.
DTP-3 diberikan umur 6 bulan.
DTP-4 (DTwP atau DTaP) diberikan 1 tahun setelah DTP-3.
DTP-5 diberikan pada umur 5 tahun (DTwP/DTaP).
Menjelang pubertas (umur 10 tahun), vaksin tetanus ke-5 (dT atau TT) diberikan untuk mendapatkan imunitas selama 25 tahun.

Campak

Campak-1 diberikan pada umur 9 bulan, campak-2 merupakan program BIAS pada SD kelas 1, umur 6 tahun. Apabila telah mendapatkan MMR pada umur 15 bulan, campak-2 tidak perlu diberikan.

MMR

Apabila sampai umur 12 bulan belum mendapatkan imunisasi campak, MMR dapat diberikan pada umur 12 bulan.
MMR-2 (umur 6 tahun) diberikan untuk catch-up immunization pada anak yang belum mendapatkan MMR-1.

NB:

Islam sangat mendorong umatnya untuk senantiasa menjaga kesehatan. Termasuk di dalamnya melakukan upaya preventif agar tidak terkena penyakit dan berobat saat sakit.

Nabi SAW bersabda,

”Barangsiapa makan 7 butir kurma Madinah pada pagi hari, ia tidak akan terkena pengaruh buruk sihir atau racun”.

Nabi SAW juga menganjurkan untuk berbekam, meminum madu, serta mengkonsumsi sejumlah obat-obatan lainnya semisal habbatus sauda’.

Jadi, pada dasarnya imunisasi sebagai upaya pencegahan masuknya penyakit boleh dilakukan. Hanya saja, sebelum imunisasi dilakukan harus diperhatikan bahwa cara dan jenis imunisasi tersebut tidak boleh berupa unsur yang haram. Harus dipastikan pula bahwa jenis imunisasi yang diberikan aman dan sesuai bagi mereka yang akan diimunisasi.

Sumber:
Standar Pelayanan Medis Kesehatan Anak Edisi 2004. IDAI.
Wikipedia
wiratara.wordpress.com
medivita.wordpress.com

1 komentar: